satu tahun lalu, aku diberi tawaran untuk berkenalan dengan anak dari temannya mama, dia laki-laki. waktu menolak dengan tegas, mama malah bertanya soal hubunganku dengan laki-laki yang terakhir menjadi kekasihku. sudah putus, jawabku. mama masih terus bertanya apakah aku bisa berteman dengan anak dari temannya. aku tolak karena aku sangat bahagia dengan diriku sendiri saat ini. aku tau sekali tujuan dari tawaran itu apa, bukan cuma sekadar berkenalan dan berteman, aku tau. tapi sayangnya tujuan itu sudah kuhapus dari daftar tujuan hidupku, bersih sekali karena aku tak ingin tujuan itu meninggalkan bekas sedikit pun di hidupku. lalu sekitar dua bulan lalu lagi-lagi aku harus mendengar hal yang serupa, dari mulut yang berbeda. ditanya kenapa aku menolak padahal hanya sekadar berkenalan. sayangnya, aku bukan anak umur lima tahun. aku tetap menolak dengan sopan, tapi yang kudapat malah pertanyaan lagi. kan hanya berteman, tanyanya. setelah itu kujawab kalau aku lebih nyaman sendiri. baru ...
Alpha Arietis
01's girl who's being a writer when there's nothing to do