Langsung ke konten utama

Assalamu'alaikum!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo, kawan-kawan!

Mungkin untuk mengawali blog, gue akan menceritakan tentang diri gue.

Nama lengkap gue Syifa Aulia Mumpuni. Sejak TK gue dipanggil Syifa atau Sipa sama temen-temen gue. Namun, mulai memasuki SMA kelas 10, panggilan gue mulai beda. Ada yang manggil gue Sipaul, Aul, Mumpuni, dan Puni. Penyebab banyaknya panggilan itu adalah karena temen satu kelas gue ada yang namanya sama kayak gue, Syifa. Jadi, dari situ panggilan gue itu bervariasi. Dan bahkan sekarang gue kelas 12 nih banyak yang manggil Mumun. Kenapa Mumun? Iya, ada salah satu guru Matematika yang orangnya asik banget, gampang berbaur sama siswa dan siswi, namanya Pak Seto. Pak Seto manggil gue Mumun karena saat pertama masuk pelajarannya itu perkenalan dan gue memperkenalkan diri gue dengan nama lengkap, as usual. Dan kebetulan juga, gue sekelas lagi sama yang namanya Syifa, bahkan lebih persis lagi, Syifa Aulia. Jadi, untuk membedakan kami berdua, Pak Seto menggunakan nama belakang kami. Gue dipanggil Mumpuni (Pak Seto nyebutnya Mumun) dan Syifa yang satunya dipanggil Adzni. Kalo waktu kelas 10 itu namanya Syifa Ayu, biasa dipanggil Sipay. Jadi, satu angkatan gue yang namanya Syifa ada tiga, dan bahkan kami berada di lintas minat yang sama. Orang-orang juga sampe suka salah sebut nama kami bertiga. Dari banyaknya panggilan yang ada, gue lebih suka dipanggil Mumpuni karena belum pernah punya temen yang namanya ada Mumpuni-nya gitu. Tapi alhamdulillah nama gue artinya bagus, jadi kalo manggilnya Syifa atau Aulia pun gue ngga masalah.

Selanjutnya, gue akan ceritain tentang hobi gue. Hobi gue dari SMP sih belum berubah, mengarang cerita dan bikin puisi atau bikin sajak yang selalu setengah jadi. Mengarang cerita, hobi ini mulai muncul ketika sering banget beli buku KKPK di toko buku. Gue lupa itu kapan, antara SD sama awal SMP. Setiap ke toko buku, gue pasti selalu beli serial KKPK yang ceritanya beragam. Oh ya, ngomong-ngomong KKPK, kepanjangannya itu Kecil-Kecil Punya Karya. Jadi, yang bikin itu anak-anak kecil yang hebat sih menurut gue. Karena di waktu mereka bikin karya, gue cuma bisa jadi penikmat karya. Gue udah mulai berhenti beli KKPK pas gue puber dan lupa persisnya kapan. Waktu SMP, minat membaca gue jadi berkurang, tapi alhamdulillah aktif ngarang cerita di ponsel yang hasilnya gue baca sendiri. Sampai akhirnya, mulai masuk SMA dan mulai merasakan menjadi remaja menuju dewasa. Di mana, semua harus dilakukan dengan serius. Bercanda sedikit, garing. Alias apa yang dijadiin lawakan tuh udah ngga selevel sama SMP. Mungkin kalo gue pake lawakan pas SMP, bener deh gue bakal dibilang garing. Ok, kembali ke hobi. Gue mulai suka baca-baca cerita di wattpad atau webtoon. Kemudian beralih ke novel ketika temen-temen gue mulai meracuni gue dengan novel itu sendiri. Sampe di detik gue ngetik ini, gue suka banget ngoleksi novel. Karena hobi membaca, gue jadi suka mengarang cerita gitu. Selain mengarang cerita dan membaca, gue juga suka edit video kalo lagi gabut.

Ya, mungkin segitu dulu tentang diri gue. Kalo ada yang mau ditanyakan bisa melalui beberapa media sosial gue ya, kawan!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Instagram & Twitter: syifasam_
Wattpad: syifasam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Waktu Kosong di Masa Pandemi

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Hai! Kembali lagi! Akhirnya bisa balik lagi setelah sekian lama ngga upload judul baru. Kangen banget sama aktivitas nge-blog ini hahahaha tapi apa daya anak kuliahan yang banyak praktikum ini ternyata waktunya kebanyakan dipake buat nugas dan rebahan. Tapi akhirnya punya niat lagi buat aktifin blog dan cari judul-judul baru yang menarik dan bisa buat gue bahas.  Kali ini mari kita bahas soal cara mengisi waktu kosong di masa pandemi! Note : gue juga ngga produktif-produktif amat karena beberapa tugas lebih banyak pake HP atau laptop. Tapi, gue cuma mau berbagi beberapa cara yang bisa kalian lakuin buat ngisi waktu kosong/liburan atau pas weekend juga bisa.  Nah, buat kalian yang lagi bingung waktu kosong enaknya dipake buat apa atau waktu liburan mau ngapain, terlebih di masa pandemi kayak gini pasti jadi makin susah buat ilangin bosennya, gue udah ngumpulin beberapa cara buat ngilangin kebingungan dan kebosenan kalian. 1....

Resume "Risalah Perjuangan"

BAB IV Manajemen Aksi Pergerakan Mahasiswa AKSI MASSA Aksi Massa adalah berhimpun dan bergeraknya sebuah komunitas sosial yang disebabkan oleh adanya wacana politik tertentu yang bisa dipahami secara rasional dan atau emosional. Melalui Lembaga Pergerakan Mahasiswa (LPM), aktifis mahasiswa menggerakkan aksi massa yang bisa disebut Aksi Pergerakan Mahasiswa, dan menjadikan Wacana Pergerakan Mahasiswa (WPM) sebagai platform  gerakan. Selanjutnya, ada aksi kolektif yang merupakan aksi yang dilakukan untuk tujuan khusus. Maksudnya adalah aksi-aksi demonstrasi yang melibatlan perubahan sosial. Masyarakat memandang demonstrasi dengan bermacam-macam citra. Ada beberapa di antaranya yang merasa ngeri dengan aksi tersebut karena merasa bahwa hal itu identik dengan kekerasan, seperti bentrok dan rusuh. Contohnya adalah demonstrasi mahasiswa Universitas Muslim Indonesia di Makassar, kerusuhan 1998, dan juga kasus Tanjung Priok. Di mana, ketiganya membuat citra demonstrasi identik d...

ruang untuk rasa kecewa

masih banyak orang yang lupa untuk menyisakan sebuah ruang dalam hatinya untuk hal-hal yang ngga bisa diprediksi atau diperkirakan sebelumnya. karena orang-orang yang seperti itu hidup dengan rasa percaya yang tinggi dan mungkin memang ngga pernah dipatahkan kepercayaannya, atau mungkin pernah tapi mereka ngga sadar akan itu. aku pernah memercayai orang sebegitunya sampai aku lupa untuk menyisakan ruang untuk hal yang ngga bisa aku perkirakan dari orang itu.  ngga ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan aku dan orang yang aku percaya.  meski aku ngga tau apa, tapi aku betul-betul jatuh ke dalam ketidaksempurnaan itu. maksudnya, aku jatuh ke dalam sesuatu yang sangat indah dan terkesan sempurna, tapi aku lupa bahwa tempat di mana aku jatuh bisa aja menuntun ku ke arah yang bisa membuatku kecewa karena ekspektasiku. jadi, aku ngga pernah menyiapkan ruang untuk rasa kecewa itu—ruang yang diperuntukkan kalau suatu saat nanti tempat ini menunjukkan kecacatan atau mengarahkan ...