Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

sendiri

satu tahun lalu, aku diberi tawaran untuk berkenalan dengan anak dari temannya mama, dia laki-laki. waktu menolak dengan tegas, mama malah bertanya soal hubunganku dengan laki-laki yang terakhir menjadi kekasihku. sudah putus, jawabku. mama masih terus bertanya apakah aku bisa berteman dengan anak dari temannya. aku tolak karena aku sangat bahagia dengan diriku sendiri saat ini. aku tau sekali tujuan dari tawaran itu apa, bukan cuma sekadar berkenalan dan berteman, aku tau. tapi sayangnya tujuan itu sudah kuhapus dari daftar tujuan hidupku, bersih sekali karena aku tak ingin tujuan itu meninggalkan bekas sedikit pun di hidupku. lalu sekitar dua bulan lalu lagi-lagi aku harus mendengar hal yang serupa, dari mulut yang berbeda. ditanya kenapa aku menolak padahal hanya sekadar berkenalan. sayangnya, aku bukan anak umur lima tahun. aku tetap menolak dengan sopan, tapi yang kudapat malah pertanyaan lagi. kan hanya berteman, tanyanya. setelah itu kujawab kalau aku lebih nyaman sendiri. baru ...

mimpi

udah dua tahun sejak wisuda, tapi belum juga punya tempat untuk mengais rupiah. rasanya iri banget setiap ngeliat aktivitas orang lain di tempatnya, but of course i’m happy for them. tapi sebenernya ini normal ngga sih? capek banget ngejar sana sini tapi yang ngejar balik cuma empat, yang nengok pun ngga sampe sepuluh. semua yang ngejar tiba-tiba hilang setelah ngobrol, tanpa basa-basi, tanpa kabar. dua telinga ini udah capek denger pertanyaan yang sama dari orang-orang sekitar. ngga jarang satu orang berkali-kali nanya pertanyaan yang sama dalam waktu dekat. mereka lupa kah sama jawabannya? belum lagi desakan dari keluarga, ini lah itu lah bla bla bla. i’m trying, i always try my best, i did my best. tangan selalu gemeter setiap dapet pertanyaan itu. setiap kepikiran soal pekerjaan, benjolan di belakang telinga selalu muncul seakan jadi tanda buat berenti mikirin itu saat itu juga. “jalan orang beda-beda” “waktu tempuh setiap orang ngga sama” “nanti pasti bisa” iya. ngga bisa kasih re...